Terkaan
kita penuh canda
Saat
senja menyisir langit jingga
Kita
pegang janji pelangi penuh warna
Selalu
menemani derai suka duka
Disini,
aku untukmu sahabat
Aku
lusuh penuh angus
Rumahku
beratap jerami kardus
Tamanku
bunga sampah yang tandus
Meski
begitu, kau tak malu
Menali
pita persahabatan denganku
Namun
suatu hari
Ku lihat
mahkota puteri menghiasi sahabatku sendiri
Aku
tercabik murka
Tangis
tiada henti meramu luka
Aku
sesal terkhianati olehmu, Dara!
Kini ku
tahu
Kau
anggabaya berdarah biru
Rumahmu
mendaki langit ke tujuh
Bunga
berserak di taman syurgamu
Senja
mendadak bisu
Isakanmu
melelehkan hati bekuku
Maafkan
aku, tlah menyakitimu
Padalah
kau mau,
Bersahabat
dengan sampah sepertiku
Terima
kasih, sahabatku
Kudus, 1
Januari 2016
@SegelintirManusia
0 comments :
Posting Komentar